Sebagai mahasiswa
rantau, momen liburan idul fitri selama 1 minggu terasa bagai 1 tahun bagiku.
bagaimana tidak, momen liburan hanya kuhabiskan seorang diri bersama sunyi dan
rindu di tanah rantau, keadaan sungguh tidak membuatku memikirkan mudik lebaran
bersama kluarga seperti yang dilakukan oleh sebagian besar para perantau.
Sendiri di tanah rantau sungguh merupakan perjuangan tersendiri, merasa bagai seorang yang sangat terasing, suasana sekitar sangat amat sunyi, masyarakat setempat banyak yang mudik ke kampung halaman masing-masing.
Jujur pada diri
sendiri, baru kali ini kurasakan bosan yang teramat sangat,, bosan dengan
kegiatan yang tidak bermutu sepanjang hari, ingin rasanya kupercepat waktu
berputar, namun semua itu hanyalah sekedar angan yang tidak pernah mungkin
terjadi.
Bingung harus
berbuat apa untuk mengahabiskan waktu yang rasanya sangat berjalan lambat bagaikan
siput. Buku-buku yang menumpuk di sudut kamar sama sekali tidak memiliki daya
tarik untuk di baca. Al Qur’an karim yang menjadi mediasi aku mendengar kalam
ALLah juga tidak bisa ku sentuh karena kehadiran tamu bulanan. Sungguh
kehadirannya kali ini berhasil membuatkan semakin terjerumus dalam lubang sepi,
bosan dan jenuh.
Sebuah kasur
kusam yang tak lagi empuk di sudut kamar, sungguh memiliki daya tarik yang sangat
kuat, yaa,, sebagian besar waktuku kuhabiskan di kasur ini, sampai-sampai aku
menjuluki diriku seperti ulat kasur yang kejanya hanya tidur, muter kiri, muter
kanan, bercengkrama dengan bantal dan guling sambil menatap langit-langit kamar
yang tidak pernah meminta untuk diperhatikan... hhmmm.. beginikah rasanya jadi
ULAT KASuR??? (tanyaku pada diri sendiri)..
Surabaya,04082014
“KS”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar