BERLEBARAN BERSAMA SUNYI DAN RINDU

            Pagi yang mendamaikan,  pagi yang menenangkan, pagi yang menentramkan, namun pagi ini juga mengantarkanku ke ruang sunyi dan rindu yang semakin mencekam. ALLAHU

DALAM RENUNG DI GERBANG PERPISAHAN


         
Masih disini, di tanah rantau...
Kududuk termangu merenungi pergantian waktu yang terasa sangat cepat, jika kemarin kuingin waktu cepat berlalu karena ketidaksabaranku menyambut tamu agung BULAN RAMADHAN,  namun hari ini di penghujung bulan Ramadhan ingin rasanya kuhentikan waktu, aku masih belum siap ditinggal bulan nan suci ini, bulan yang dijanjikan magfirah oleh Allah, bulan yang dijanjikan dilipatgandakannya setiap pahala amalan kita, bulan yang dijanjikan malam kemuliaan LAILATUL QADR, dan tentunya bulan yang melatih kita melawan hawa nafsu.
          Terpikir olehku, sudahkah aku memanfaatkan dengan sebaik-baiknya keagungan bulan ramadhan ini?? sudah berhasilkan aku melawan hawa nafsuku?? Sudahkah aku meraih malam kemuliaan Lailatul Qadr?? dan sudahkah aku mendapatkan magfirahMU ya ALLAH??. Seribu tanya yang menjadi alasan kenapa aku belum siap berpisah dengan bulan ramadhan, masih ingin kulakukan banyak hal di bulan nan suci ini untuk meyakinkan diri bahwa telah kuperoleh jawaban terbaik atas setiap tanyaku.
          Dalam sesal dan kesedihan yang mendalam, harus kusiapkan diri ini untuk menghadapi kenyataan bahwa perpisahan sudah didepan mata. Esok adalah hari nan fitri atau HARI KEMENANGAN yang di nanti-nanti setiap hamba ALLAh setelah berpuasa selama kurang lebih satu bulan lamanya. Entah bagaimana aku sebaiknya menyikapi moment ini, di satu sisi aku masih merasakan kesedihan yang mendalam, rasanya aku belum merasakan kemenangan sesungguhnya, masih banyak cela yang harus kututupi. Tapi disisi lain, hampir semua umat muslim diluar sana senang dan bahagian menyambut HARI KEMENANGAN yang tinggal hitungan jam saja, dimana setiap hamba yang dikehendakiNYA akan kembali fitri/suci bagai bayi yang baru terlahir di dunia ini.
          Masih dalam renungku,,
Ahhh,, tidak sewajarnya jika aku terlalu larut dalam sedih dan sesal. Aku pun seharusnya menyambut hari nan fitri dengan hati yang senang, hatiyang ikhlas, dan hati yang bahagia. Dibalik cela dan segala kekurangan di bulan Ramadhan,  kuukir pengharapan ALLAH kan mengampuni segala khilaf hingga kudapati diriku menjadi hamba terpilih yang layak mendapat predikat MENANG dan kembali suci.
          Ya ALLAh, anugrahkanlah padaku kesempatan untuk kembali bersua dengan bulan ramadhan di tahun depan,  masih ada target yang belum kugapai di ramadhan tahun ini yakni KEMENANGAN YANG SESUNGGUHNYA.. Aamiin..

Surabaya, 27072014
“KS”


BANGKU TAMAN MENOREHKAN CERITA


 Tak terasa satu jam sudah aku duduk di bangku taman ini, satu jamku berlalu dalam penantian, yaaa menanti kedatangan dosen pembimbing... dan aku masih juga betah duduk dibangku taman ini dengan tatapan liar bagai macan yang mengincar mangsa,, hahha,, tidak berarti aku ingin memangsa dosen pembimbingku, tapi segera ingin bertemu dengan beliau.

Masih di bangku taman ini, sembari menunggu kedatangan dosen pembimbing, seorang pria berpostur tinggi dengan kulit sawo matang yang  kuperkirakan usianya sekitar 30an menghampiri dan duduk di sampingQ, tidak ada tegur sapa, apalagi percakapan diantara kami, aku masih pokus menanti kedatangan dosen pembimbingku, dari ekspresinya, nampaknya pria itu juga sedang menunggu kedatangan seseorang.

Ku biarkan saja suasana ini hening dalam penantian masing-masing. Tiba-tiba HPq berdering memecah keheningan ini,, oohh... ternyata seorang teman dari makassar yang menelpon, segera kuangkat teleponnya, ditengah-tengah percakapanku dengan teman di telepon dari sudut mataku terlihat pria disampingku ini juga mengambil HP dari saku celana jeans yang dipakainya, nampaknya ia ingin menelpon seseorang yang sedari tadi ia tunggu, hhmmm.. ternyata ia sudah mulai bosan dalam penantiannya, bisikku dalam hati.. percakapanku masih berlanjut dengan temanQ di telepon. “dimanaki sekarang??”... “saya tungguki nah”... kata-kata pria disampingku itu mengejutkanku, membuat keningQ mengernyit refleks, bukan kata-katanya yang membuatku  terkejut tapi terlebih pada dialegnya yang sangat akrab ditelingaku, percakapanku dengan teman di ujung telepon jadi gak pokus lagi akhirnya percakapan kami akhiri dengan kesepakatan bersama.

Kini kuberanikan diri menyapa pria yang sedari tadi duduk disampingku, kubertanya darimana asalnya, hhmmm ternyata dia dari makassar, juga kebetulan satu almamater denganku sewaktu di S1 kemarin, percakapan jadi semakin akrab, ternyata dia ke surabaya karena dapat beasiswa P2TK untuk melanjutkan studi pascasarjana, dia bertanya banyak hal mengenai perkuliahan, kujawab seadanya dan setauku,,  beberapa saat kemudian, teman yang sedari tadi di tunggunya sudah menampakkan batang hidungnya di hadapan kami, ia pun pamit menuju loket untuk melakukan registrasi,, GUBRAKKK... akupun teringat akan dosen pembimbing yang sedari tadi kutunggu kedatangannya... segera kuraih tas ransel hitamku menuju ruangannya,, dan benar saja belia sudah datang tapi hari ini beliau belum bisa menerima bimbingan karena ada jadwal nguji dan ngajar kata sekertaris beliau...  

Hhmmm tidaklah mengapa... bisikku dalam hati sambil tersenyum pada ibu sekertaris cantik itu sambil berlalu keluar ruangan, tidak ada yang perlu disesali, dan tidak ada alasan aku untuk kecewa karena kejadian hari ini adalah skenario terindah dari ALLAH untukQ.. J J

SURABAYA, 02072014
KS