Hari ini, tepatnya pukul 13.35 bersama
dua orang temanku dian dan vero, kami memutuskan tuk memulai perjuangan meraih
mimpi,, sebagai mahasiswa pascasarjana semester III, penyusunan tesis sebagai
tugas akhir tak bisa di dihindari,, nama pebimbing pun telah didapatkan,,
kebetulan kami bertiga kebagian b’Sasmi menjadi pembimbing pertama.
Setau kami, berdasarkan pengalaman
belajar di bangku kuliah, n pengakuan beliau sendiri,, b’Sasmi orangnya supel,
asyik, bersahabat, n gampang ditemui klo klo mahasiswa mau konsul. Tentunya ada
kebanggan tersendiri menjadi mahasiswa bimbingan b’Sasmi.
Judul dan permasalahan yang akan
diangkat dalam penyusunan tesis sudah menari-nari dalam rongga otak kami,, dian
yang rencananya mengangkat masalah seks,, sudah mengumpulkan referensi
sebanyak-banyaknya,, begitu pun aku n vero yang tak mau kalah.
Berhubung masalah n judul tersebut
belum di setujui oleh b’Sasmi, semangat kami tuk mengumpulkan referensi
dipaksakan surut,, hehhe... akhirnya kami memutuskan untuk menemui b’Sasmi mengkonsultasikan
masalah yang akan kami angkat dalam tesis.. Dian yang semangatnya tinggi
memberanikan diri menelpon b’Sasmi.. halooo.. (terdengar suara b’Sasmi di
seberang sana), iyaa bu’ “maaf mengganggu..saya dian mahasiswa bimbingan ibu,
hari ini ibu’ ada waktu??, saya dan teman-teman rencananya mau konsul sama
ibu”..(sahut dian dengan nada suara yang sedikit gemetar) maaf mb’ hari ini
saya di PGTK sampai malam, SMS saja mb’ suaranya gak jelas (jawab b’Sasmi
dengan suara tergesa-gesa).. tuuutt..tuuutt.. pembicaraan pun terputus tanpa
salam.
Tanpa pikir panjang lagi, dian segera
mengirim SMS meminta kejelasan akan keberadaan b’Sasmi n tentunya juga
kejelasan apakah beliau gak keberatan klo ditemui hari ini,, detik berganti
menit hingga berganti jam, namun tak juga ada balasan,, aku n vero pun
bergantian menelpon, namun reaksi yang sama kami dapatkan,, baru aja selesai
memperkenalkan diri,, eeehhh dengan terburu-buru dia malah minta via SMS aja,,
dengan alasan beliau sibuklah,, suaranya putus-putuslah,. Hghhgh enahlah,,
semoga aja bukan alasan tuk menghindari kami... (dzu’udzon jadinya)...
Seketika suasana jadi hening,,, yang
tadinya semangat membara merencanakan konsutasi, kini semuanya malah diam
membisu dengan kekecewaan di wajah tak bisa disembunyikan....
Huuuuffff... kami semua dengan kompak
menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya seakan ada yang memandu,,
ehhhehhe.. melepaskan kekecewaan seiring hembusan nafas..
Klo gitu,, kita gak usah nunggu
konfirmasi dari b’Sasmi,,ayooo kita susul aja ke PGTK,, kata Vero membuka
pembicaraan.. ya sudah klo gituu,, jawabku dengan penuh keraguan,, rasa kecewa
seakan telah membunuh semangatku tuk menemui b’Sasmi, dosen yang berpostur
besar dgn suara yang gak kalah besarnya pula,,, ghghhghh tapi ya sudahlah,, gak
ada salahnya mencoba.. bisikku pada diri sendiri..
Ooouuhgghhhg.. ternyata diluar
mendung,, awan tak lagi putih bersinar, yang ada hanya kelam,, langit tak lagi
memancarkan rona biru bercahaya,, yang ada hanya kelabu sendu.. semua itu
tidaklah menjadi masalah bagi kami, segera kami bergegas, mengambil helm tak
lupa mempersiapkan mantel, dan yang terpenting adalah draf gambaran rancangan
tesis kami kedepannya..
Perjalanan yang cukup jauh, gerimis
tipis pun berjatuhan disertai hembusan angin lembut menyertai perjalanan kami,,
singkat cerita, kami pun sampai d PGTK,, mataku berkeliaran menelusuri
parkiran, hhmmhm..mobil yang biasa di kendarai b’Sasmi ko’ gak kelihatan???
TanyaQ pada vero n dian.. iyyaa ya,, ko’ gak ada??,, jawab mereka kompak dengan
kening di kerutkan.. akhirnya kami
bertanya pada beberapa mahasiswa... “b’Sasmi sudah pulang mb’”.. kata mahasiswi
berjilbab hijau yang bersandar di dinding kelas dengan suara lembutnnya.. “oo
gitu ya dek” makasih ya,,, jawab kami dengan senyum kecut yang dipaksakan dan
segera berlalu meninggalkan tempat itu..
Ghhghg.... seketika perasaan bercampur
aduk.. kecewa, geram, capek, menyesal, bersatu padu,, huuuufff,,, apa salahnya
sih memberi konfirmasi?? Klo emang gak bisa seharusnya ngomong dong,, katanya
di PGTK sampai malam, tapi ko’ malah gak ada,, maksudnya apa nih??? Setumpuk
pertanyaan itu berulang-ulang keluar dari mulut kami dengan nada kesal, dan
sedikit marah... hghghhg katanya bisa ditemui dimna aja,, mana buktinya??
Lagi-lagi dengan nada kesal menyesali pengakuan b’Sasmi di depan kelas yang
tidak terbukti..
Hari semakin gelap, angin bertiup
kencang, suara gemuruh mlai bersahut sahutan, hujan pun tak dapat dhindari
lagi.. rupanya keadaan dan Rasa kesal hari itu,, tidak membuat dua temanku ini
surut langkah.. mereka malah berniat mandatangi rumah b’Sasmi... aku ikut
ajja... walau sebenarnya rasa letih sudah gak tertahan lagi.. dengan perasaan
yang masih menyimpan secuil harapan, kami menelusuri jalan, menembus derasnya
hujan, melawan dinginnya terpaan angin. Bebrapa saat kemudian, kami pun sampai
di depan rumah b’Sasmi,, ternyata b’Sasmi belum datang, kami memutuskan untuk
menunggu walau tidak buat janji
sebelumnya... setelah kurang lebih 2 jam menunggu, seorang tetangga b’Sasmi
mendekat dan menyapa dengan hangat,, kebetulan wanita berkult putih itu adalah
orang keprcayaan b’Sasmi.. “biasanya b’Sasmi datangnya paling lambat jam 10
malam mb’” kata wanita itu memberi informasi kepada kami yang terus menahan
dingin. Berpikir sejenak, akhirnya kami memutuskan untk pulang saja.. namun
tiba-tiba mobil susuki hitam membunyikan klasonnya, meminta dibukain pagar..
oohh.. ternyata itu adalah b’Sasmi.. kami mengurungkan ntuk pulang, berhaap
b’Sasmi bisa menerima kami... tapi tidak sesuai harapan,, b’Sasmi sangat kelelahan,
beliau tidak ingin di ganggu..
Kami pun pulang dengan membawa
kekecewaan yang bertubi-tubi,, hgghghg hanya bisa menarik nafas panjang tuk
menenangkan diri...
Bersambung....