PERJUANGAN (1)


Hari ini, tepatnya pukul 13.35 bersama dua orang temanku dian dan vero, kami memutuskan tuk memulai perjuangan meraih mimpi,, sebagai mahasiswa pascasarjana semester III, penyusunan tesis sebagai tugas akhir tak bisa di dihindari,, nama pebimbing pun telah didapatkan,, kebetulan kami bertiga kebagian b’Sasmi menjadi pembimbing pertama.

Setau kami, berdasarkan pengalaman belajar di bangku kuliah, n pengakuan beliau sendiri,, b’Sasmi orangnya supel, asyik, bersahabat, n gampang ditemui klo klo mahasiswa mau konsul. Tentunya ada kebanggan tersendiri menjadi mahasiswa bimbingan b’Sasmi.

Judul dan permasalahan yang akan diangkat dalam penyusunan tesis sudah menari-nari dalam rongga otak kami,, dian yang rencananya mengangkat masalah seks,, sudah mengumpulkan referensi sebanyak-banyaknya,, begitu pun aku n vero yang tak mau kalah.

Berhubung masalah n judul tersebut belum di setujui oleh b’Sasmi, semangat kami tuk mengumpulkan referensi dipaksakan surut,, hehhe... akhirnya kami memutuskan untuk menemui b’Sasmi mengkonsultasikan masalah yang akan kami angkat dalam tesis.. Dian yang semangatnya tinggi memberanikan diri menelpon b’Sasmi.. halooo.. (terdengar suara b’Sasmi di seberang sana), iyaa bu’ “maaf mengganggu..saya dian mahasiswa bimbingan ibu, hari ini ibu’ ada waktu??, saya dan teman-teman rencananya mau konsul sama ibu”..(sahut dian dengan nada suara yang sedikit gemetar) maaf mb’ hari ini saya di PGTK sampai malam, SMS saja mb’ suaranya gak jelas (jawab b’Sasmi dengan suara tergesa-gesa).. tuuutt..tuuutt.. pembicaraan pun terputus tanpa salam.

Tanpa pikir panjang lagi, dian segera mengirim SMS meminta kejelasan akan keberadaan b’Sasmi n tentunya juga kejelasan apakah beliau gak keberatan klo ditemui hari ini,, detik berganti menit hingga berganti jam, namun tak juga ada balasan,, aku n vero pun bergantian menelpon, namun reaksi yang sama kami dapatkan,, baru aja selesai memperkenalkan diri,, eeehhh dengan terburu-buru dia malah minta via SMS aja,, dengan alasan beliau sibuklah,, suaranya putus-putuslah,. Hghhgh enahlah,, semoga aja bukan alasan tuk menghindari kami... (dzu’udzon jadinya)...

Seketika suasana jadi hening,,, yang tadinya semangat membara merencanakan konsutasi, kini semuanya malah diam membisu dengan kekecewaan di wajah tak bisa disembunyikan....

Huuuuffff... kami semua dengan kompak menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya seakan ada yang memandu,, ehhhehhe.. melepaskan kekecewaan seiring hembusan nafas..

Klo gitu,, kita gak usah nunggu konfirmasi dari b’Sasmi,,ayooo kita susul aja ke PGTK,, kata Vero membuka pembicaraan.. ya sudah klo gituu,, jawabku dengan penuh keraguan,, rasa kecewa seakan telah membunuh semangatku tuk menemui b’Sasmi, dosen yang berpostur besar dgn suara yang gak kalah besarnya pula,,, ghghhghh tapi ya sudahlah,, gak ada salahnya mencoba.. bisikku pada diri sendiri..

Ooouuhgghhhg.. ternyata diluar mendung,, awan tak lagi putih bersinar, yang ada hanya kelam,, langit tak lagi memancarkan rona biru bercahaya,, yang ada hanya kelabu sendu.. semua itu tidaklah menjadi masalah bagi kami, segera kami bergegas, mengambil helm tak lupa mempersiapkan mantel, dan yang terpenting adalah draf gambaran rancangan tesis kami kedepannya..

Perjalanan yang cukup jauh, gerimis tipis pun berjatuhan disertai hembusan angin lembut menyertai perjalanan kami,, singkat cerita, kami pun sampai d PGTK,, mataku berkeliaran menelusuri parkiran, hhmmhm..mobil yang biasa di kendarai b’Sasmi ko’ gak kelihatan??? TanyaQ pada vero n dian.. iyyaa ya,, ko’ gak ada??,, jawab mereka kompak dengan kening di kerutkan..  akhirnya kami bertanya pada beberapa mahasiswa... “b’Sasmi sudah pulang mb’”.. kata mahasiswi berjilbab hijau yang bersandar di dinding kelas dengan suara lembutnnya.. “oo gitu ya dek” makasih ya,,, jawab kami dengan senyum kecut yang dipaksakan dan segera berlalu meninggalkan tempat itu..

Ghhghg.... seketika perasaan bercampur aduk.. kecewa, geram, capek, menyesal, bersatu padu,, huuuufff,,, apa salahnya sih memberi konfirmasi?? Klo emang gak bisa seharusnya ngomong dong,, katanya di PGTK sampai malam, tapi ko’ malah gak ada,, maksudnya apa nih??? Setumpuk pertanyaan itu berulang-ulang keluar dari mulut kami dengan nada kesal, dan sedikit marah... hghghhg katanya bisa ditemui dimna aja,, mana buktinya?? Lagi-lagi dengan nada kesal menyesali pengakuan b’Sasmi di depan kelas yang tidak  terbukti..

Hari semakin gelap, angin bertiup kencang, suara gemuruh mlai bersahut sahutan, hujan pun tak dapat dhindari lagi.. rupanya keadaan dan Rasa kesal hari itu,, tidak membuat dua temanku ini surut langkah.. mereka malah berniat mandatangi rumah b’Sasmi... aku ikut ajja... walau sebenarnya rasa letih sudah gak tertahan lagi.. dengan perasaan yang masih menyimpan secuil harapan, kami menelusuri jalan, menembus derasnya hujan, melawan dinginnya terpaan angin. Bebrapa saat kemudian, kami pun sampai di depan rumah b’Sasmi,, ternyata b’Sasmi belum datang, kami memutuskan untuk menunggu walau tidak  buat janji sebelumnya... setelah kurang lebih 2 jam menunggu, seorang tetangga b’Sasmi mendekat dan menyapa dengan hangat,, kebetulan wanita berkult putih itu adalah orang keprcayaan b’Sasmi.. “biasanya b’Sasmi datangnya paling lambat jam 10 malam mb’” kata wanita itu memberi informasi kepada kami yang terus menahan dingin. Berpikir sejenak, akhirnya kami memutuskan untk pulang saja.. namun tiba-tiba mobil susuki hitam membunyikan klasonnya, meminta dibukain pagar.. oohh.. ternyata itu adalah b’Sasmi.. kami mengurungkan ntuk pulang, berhaap b’Sasmi bisa menerima kami... tapi tidak sesuai harapan,, b’Sasmi sangat kelelahan, beliau tidak ingin di ganggu..

Kami pun pulang dengan membawa kekecewaan yang bertubi-tubi,, hgghghg hanya bisa menarik nafas panjang tuk menenangkan diri...


Bersambung....