SECERCA KENANGAN DI BANGKU KULIAH (awal mengukir mimpi)

... terik mentari siang ini mengantarkan memoriku merayapi lika liku kenangan di bangku kuliah, menggeluti rutinitas kampus selama bertahun-tahun. Tinggal
sendiri dalam sebuah kamar berukuran kurang lebih 2x3 m2 yang dikenal dengan istilah kost. Jauh dari orang tua bener2 menggemblengku hidup mandiri, mengajariku banyak hal akan makna hidup dalam susah senang lapang maupun sempit. Tak sedikit butiran embun yang keluar dari sudut mataku tat kala rindu akan keluarga begitu terasa kejam mencekam, membuatku tersungkur bertekuk lutut dalam isak tangis yang menjadikan dada terasa sangat sesak. “Inilah perjuangan, kelak kan berbuah manis”… bisikku dengan mantra pamungkas berusaha mengumpulkan kembali semangat yang telah retak, mengukir senyum ceria yang telah pudar J J J

masa-masa kuliahku sudah sangat modern, namun pada beberapa hal, aku masih sangat tertinggal. Disaat kebanyakan teman-teman kuliah dengan enteng mengendarai sepeda motor yang tentu sangat memudahkan akses mereka menuju kampus dan tempat lainnya,  aku masih dengan sepatu plastik kusamku yang selalu setia menemani tatih langkah kecilku menapaki jalan setapak menuju kampus, walau jarak kost dengan kampus tidak begitu jauh namun peluh letih tetap saja mengguyur membasahi dahi. “inilah perjuangan.. peluh yang kelak menjadi saksi suksesku”… bisikku menyemangati diri J J J

pemandangan di kelas juga tak kalah hebohnya, hampir setiap hari menyaksikan kebanyakan teman-teman dengan polesan make up berpenampilan modis, baju dan celana jeans bermerk yang mereka kenakan nampak baru setiap hari, di tambah lagi tas dan sepatu dengan warna senada menjadikan penampilan mereka seperti artis yang biasa kulihat di televisi. Sangat berbeda denganku wajah polos tanpa polesan make up menjadikan wajahku tampak pucat, mengenakan pakaian seadanya yang Alhamdulillah dapat menutupi aurat, baju lengan panjang, rok dan jilbab sedada yang menjadi ciri khas penampilanku, “yang penting rapi” … pikirku membela diri J J J

tekhnologi pun semakin berkembang, teman-teman di kelas silih berganti memperlihatkan HP baru, dilengkapi dengan banyak fitur mulai dari kamera dengan kualitas yang bagus, 3G, sampai pada fitur sosial media yang masih langka pada saat itu. Sementara aku masih menggunakan HP standar dengan layar warna kuning, tanpa kamera, yang ada hanya senter, hehhe.. tapi Alhamdulillah masih bisa menikmati fungsi utama dari HP yaitu komunikasi, teringat HP itu dibelikan mama saat aku lulus SMA J J J semester awal perkuliahan, beberapa teman pun sudah menggunakan laptop, sementara aku belum tau menau bagaimana mengoperasikan laptop.. *bener2 ketinggalan.... bisa dikatakan laptop memang menjadi kebutuhan pada saat itu, tugas-tugas perkuliahan berupa makalah wajib diketik, alhasil aku harus membuat draft makalah dengan tulisan tangan terlebih dahulu baru kemudian membawanya ke jasa pengetikan dengan bayaran Rp500/halaman, karena orangtua baru bisa membelikan sebuah laptop untukku pada semester akhir di awal penyusunan tugas akhir bernama skripsi… “inilah perjuangan,, suksesku berawal dari kesederhanaan ini”  lirihku dengan bangga memotivasi diri J J J

disisi lain aktivitas perkuliahan yang menjemukan dan tak jarang menguras emosi tak bisa dihindari, salah satu hal yang bisa kukatakan bahwa pekerjaan mahasiswa adalah MENUNGGU.. yaa.. menunggu dosen sampai berjam-jam tuk mengisi perkuliahan yang berujung kecewa karena dosen yang dinanti tidak juga menampakkan batang hidungnya sampai jam perkuliahan berakhir… menunggu dosen mengakhiri perkuliahan yang membosankan membuat ngantuk… menunggu dosen mengeluarkan nilai untuk keperluan administrasi… menunggu beasiswa yang belum kunjung cair… menunggu hari libur tuk ngumpul bersama keluarga… menunggu kiriman makanan dari kampung… menunggu dosen untuk bimbingan tugas akhir… menunggu persetujuan dosen pembimbing untuk ujian… dan menunggu… menunggu… menunggu yang lainnya… termasuk menunggu datangnya jodoh.. heheheh (bercanda.com).. inilah perjuangan.. masa menunggu inilah yang kelak menjadi cerita mengiringi suksesku".. lagi-lagi berusaha positive thinking JJJ

daaannn.... dari semua itulah diam-diam aku mengukir mimpi ingin menjadi seorang dosen, banyak hal yang ingin kuperbaiki, kelak tak ingin kubuat mahasiswaku menunggu tanpa kepastian. Disisi lain, ingin kuajarkan mereka arti kesederhanaan… Aamiin..

Banjarmasin, 10042015
“KS”

Tidak ada komentar: